KOMUNITAS GURU IPA KOMUNITAS GURU DPK

Rabu, 02 Oktober 2019

RANGKUMAN MATERI PEMBELAHAN SEL


A. Pembelahan Sel

Pembelahan sel itu sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Ada 3 alasan mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing alasan pentingnya sel mengalami pembelahan. Alasan pertama sel mengalami pembelahan adalah untuk pertum buhan. Alasan selanjutnya adalah untuk perbaikan. Menurut teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya (omnis cellula ecellula). Teori ini dinyatakan oleh Rudolf Virchow pada tahun 1855. Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya dapat terjadi melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup. Pada pembelahan ini, dihasilkan sel anak yang mempunyai kromosom yang jumlahnya sama dengan kromosom sel induk. Bagaimanakah dengan pembelahan secara meiosis? Pembelahan secara meiosis hanya terjadi pada organ kelamin. Pembelahan ini berfungsi untuk menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel sperma). Melalui pembelahan ini akan dihasilkan sel anak yang mempunyai kromosom setengah dari kromosom sel induk.

Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan. Sel anakan tersebut mempunyai karakter identik secara genetik dengan sel induk. Artinya, kedua sel anakan yang terbentuk mem punyai susunan genetika yang sama, termasuk sama dalam jumlah kromosom dengan induknya. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n). Pembelahan mitosis merupakan proses yang berkesinambungan yang ter diri atas empat fase pembelahan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Setiap fase pembelahan tersebut memiliki ciri- ciri yang berbeda.





 





Pembelahan meiosis  adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masing-masing sel anakan hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Dapat dikatakan bahwa jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut dengan haploid. Oleh karena itu, meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi. pembelahan meiosis berlangsung dalam 2 tingkat yaitu meiosis I dan meiosis II. Perhatikanlah  Gambar  1.3.  Gambar tersebut  menunjukkan  fase-fase  pembelahan  meiosis  pada  tingkat meiosis I dan meiosis II.


TUJUAN PENILAIAN TENGAH SEMESTER


Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas tiga bentuk, sebagai berikut.
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik.
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan.
3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Setiap satuan pendidikan, selain wajib melakukan perencanaan dan proses pembelajaran, juga perlu melakukan penilaian hasil pembelajaran sebagai upaya terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satu bentuk penilaian tersebut adalah Penilaian Tengah Semester (PTS).

Tujuan Penilaian Tengah Semester

Secara umum, tujuan Penilaian Tengah Semester (PTS) adalah untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik selama setengah semester dan hasilnya dijadikan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar.
Sedangkan secara khusus, tujuan pelaksanaan Penilaian Tengah Semester adalah sebagai berikut.
1. Untuk memperbaiki proses pembelajaran yang sudah berlangsung selama setengah semester.
2. Untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik selama setengah semester.
3. Untuk mendiagnosa kesulitan belajar peserta didik.
4. Untuk memotivasi peserta didik dalam melakukan perbaikan hasil belajar.
5. Untuk mendeteksi kebutuhan remidial dan pengayaan peserta didik.

Fungsi Penilaian Tengah Semester

Berikut ini beberapa fungsi dari pelaksanaan Penilaian Tengah Semester.
1. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas.
2. Sebagai umpan balik dalam perbaikan proses pembelajaran.
3. Sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
4. Sebagai evaluasi diri terhadap kinerja peserta didik.
Prinsip-prinsip Penilaian Tengah Semester
Di dalam melaksanakan Penilaian Tengah Semester, maka pendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut.
1. Sahih; berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
2. Objektif; berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilaian.
3. Adil; berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik tertentu.
4. Terpadu; berarti penilaian oleh pendidik merupakan satu komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka; berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh (holistik) dan berkesinambungan; berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7. Sistematis; berarti penialain dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.
8. Beracuan kriteria; berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9. Akuntabel; berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Penyusunan soal Penilaian Tengah Semester juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian autentik sesuai tuntutan Kurikulum 2013.
Penilaian autentik sebagai ciri penilaian dalam Kurikulum 2013 memiliki prinsip-prinsip khusus sebagai berikut.
1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.
2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.
3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.
4. Berbasis kinerja peserta didik.
5. Memotivasi belajar peserta didik.
6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.
7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.
8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.
10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran.
11. Mengendaki balikan yang segera dan terus menerus.
12. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.
13. Terkait dengan dunia kerja.
14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.
15. Menggunakan berbagai cara dan instrumen.

Soal Klasifikasi Makhluk Hidup Materi IPA Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum 2013


Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus berdasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup. Carolus Linnaeus menggunakan sistem klasifikasi makhluk hidup yang disebut Sistem BinomialNomenklatur (Sistem Tata Nama Ganda).
Takson merupakan urutan klasifikasi makhluk hidup, mulai dari yang tertinggi (kingdom) hingga yang terendah (spesies).
Kunci determinasi adalah kunci yang dipergunkan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, familia, genus, atau spesies. Dasar yang digunakan adalah identifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom.
Kompetensi Dasar yang harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari materi Klasifikasi Makhluk Hidup adalah sebagai berikut.
3.2. Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati.
4.2. Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan benda di lingkungan sekitar berdasarkan karakteristik yang diamati.
Materi Pokok dalam Klasifikasi Makhluk Hidup sebagai berikut.
  • Mengidentifikasi Benda-benda di Sekitar.
  • Membedakan Makhluk Hidup dan Tak Hidup.
  • Mengelompokkan Makhluk Hidup Berdasarkan Sistem Klasifikasi.
Pembelajaran dan penilaian topik Klasifikasi Makhluk Hidup memerlukan waktu 15 jam pelajaran atau 5 tatap muka (TM). Asumsinya 5 JP/minggu diorganisasikan menjadi tiga kali tatap muka (TM), yaitu 3 JP dan dua tatap muka (TM), masing-masing 2 JP.
Di dalam membantu peserta didik memahami materi klasifikasi makhluk hidup, berikut ini admin bagikan Soal Klasifikasi Makhluk Hidup Materi IPA Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum 2013. Soal berbentuk pilihan ganda dengan jumlah soal 25 butir yang dilengkapi dengan kunci jawaban.

1. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah ….

A.  mempermudah pengenalan makhluk hidup
B.  memilih makhluk hidup yang dapat dimakan
C.  menentukan asal-usul makhluk hidup
D.  memberikan nama pada setiap makhluk hidup
Kunci jawaban : A

2. Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut ….

A. Botani
B. Zoologi
C. Taksonomi
D. Genetika
Kunci jawaban :C

3. Pemberian tata nama ganda diatur dalam Kode Internasional yang disebut dengan ….

A. binomial nomenklatur
B. pengelompokan
C. kunci determinasi
D. klasifikasi
Kunci jawaban : A

4. Urutan takson yang paling tepat untuk tumbuhan adalah ….

A.  divisi – kelas – familia – genus – spesies
B.  divisi – familia – kelas – genus – spesies
C.  filum  – kelas  – genus – spesies
D.  filum – familia – kelas – genus – spesies
Kunci jawaban : A

5. Pada taksonomi dari kingdom ke spesies, jumlah makhluk hidup yang berbeda dalam setiap takson akan ….

A. semakin banyak
B. semakin sedikit
C. berubah-ubah
D. tetap
Kunci jawaban : B

6. Padi memiliki nama ilmiah Oryza sativa. Kata Oryza merupakan petunjuk nama ….

A.  spesies
B.  kelas
C.  familia
D.  genus
Kunci jawaban : D

7. Semakin dekat hubungan kekerabatan makhluk hidup, maka akan semakin banyak ….

A.  perbedaan sifat
B.  keragamannya
C.  persamaan sifat
D.  keunikannya
Kunci jawaban : C

8. Kelompok yang memiliki jumlah individu paling banyak adalah ….

A.  kelas
B.  genus
C.  spesies
D.  familia
Kunci jawaban : C

9. Euglena kurang cocok jika hanya dimasukkan dalam animalia, karena Euglena juga memiliki ciri yang dimiliki oleh Plantae, yaitu ….

A. cara makannya autotrof
B. selalu bergerak
C. cara hidup berkoloni
D. cara makannya heterotrof
Kunci jawaban : A

10. Salah satu ciri khas yang membedakan ganggang dengan jamur adalah ….

A.  ganggang tidak berklorofil
B.  jamur tidak berklorofil
C.  jamur berklorofil
D.  ganggang bersel satu
Kunci jawaban : B

11. Lumut kerak merupakan tumbuhan ….

A.  hasil hidup bersama askiometes dengan ganggang
B.  hasil simbiosis antara jamur dengan lumut
C.  gabungan antara tumbuhan paku dengan jamur
D.  hasil hidup bersama antara dua jamur
Kunci jawaban : B

12. Bagian pada tumbuhan paku yang menghasilkan sel kelamin jantan adalah ….

A.  protalium
B.  arkegonium
C.  antheridium
D.  sporogonium
Kunci jawaban : C

13. Daun tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora disebut daun yang ….

A.  steril
B.  hidup
C.  besar
D.  fertil
Kunci jawaban : D

14. Berikut ini termasuk kelompok tumbuhan tidak berpembuluh, kecuali ….

A.  ganggang
B.  tumbuhan paku
C.  lumut
D.  jamur
Kunci jawaban : A

15. Benang-benang halus berwarna putih yang tedapat pada jamur disebut ….

A.  spora
B.  rizoid
C.  sporangium
D.  hifa
Kunci jawaban : D

16. Berikut ini yang termasuk dalam kelompok tumbuhan berbiji terbuka adalah ….

A.  kacang hijau, jagung, jambu mete
B.  pakis haji, melinjo, pinus
C.  kacang tanah, melinjo, pinus
D.  pakis haji, jambu mete, jagung
Kunci jawaban : B

17. Tumbuhan berbiji terbuka yang dapat dijadikan sebagai tanaman hias adalah ….

A.  pakis haji
B.  tusam
C.  melinjo
D.  damar
Kunci jawaban : A

18. Kerangka hewan berpori dapat dimanfaatkan sebagai ….

A.  penggosok pakaian
B.  penggosok kulit
C.  spons mandi
D.  vas bunga
Kunci jawaban : C

19. Burung termasuk dalam kelompok hewan berdarah panas, yang artinya ….

A.  suhu tubuhnya mengikuti suhu lingkungan
B.  suhu tubuhnya lebih tinggi dari suhu lingkungan
C.  suhu tubuhnya tetap, meskipun suhu lingkungan berubah
D.  memiiki kemampuan adaptasi dengan lingkungan
Kunci jawaban : C

20. Berikut ini hewan yang memiliki rangka dalam adalah ….

A.  belalang dan kupu-kupu
B.  lebah dan laba-laba
C.  katak dan kadal
D. kumbang dan kalajengking
Kunci jawaban : C

21. Burung pada waktu terbang akan lebih efektif dalam bernapas jika menggunakan ….

A.  paru-paru buku
B.  insang dan paru-paru
C.  pundi-pundi hawa
D.  paru-paru dan pundi-pundi hawa
Kunci jawaban : C

22. Rhizopoda adalah hewan bersel satu yang bergerak dengan menggunakan ….

A.  kaki semu
B.  kaki tabung
C.  bulu getar
D.  bulu cambuk
Kunci jawaban : A

23. Berikut ini yang bukan termasuk ciri tumbuhan dikotil adalah ….

A.  akarnya tunggang
B.  batang bercabang
C.  daunnya menjari
D.  berkeping dua
Kunci jawaban : C
24. Di bawah ini yang temasuk dalam kelompok crustacea adalah ….
A.  udang dan belalang
B.  kepiting dan udang
C.  kutu dan kelabang
D.  belalang dan kelabang
Kunci jawaban : B

25. Hewan yang mendapatkan julukan mamalia berkantung adalah ….

A.  monyet
B.  tikus
C.  lumba-lumba
D.  kanguru
Kunci jawaban : D

Rangkuman Materi Objek IPA dan Pengamatannya Kelas 7 SMP MTs K13



Pembelajaran IPA pada jenjang SMP/MTs kelas 7 sesuai Kurikulum 2013 berbentuk kompetensi, yang terdiri dari (1) Kompetensi Sikap Spiritual, tertuang dalam KI – 1; (2) Kompetensi Sikap Sosial, tertuang dalam KI – 2; (3) Kompetensi Pengetahuan, tertuang dalam KI – 3; dan (4) Kompetensi Keterampilan. tertuang dalam KI – 4.

Kompetensi Inti 1 (KI -1) :
  • Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Kompetensi Inti 2 (KI – 2) :
  • Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Kompetensi Inti 3 (KI – 3) :
  • Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
Kompetensi Inti 4 (KI – 4) :
  • Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkrit (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Pemetaan Kompetensi Dasar untuk Materi Objek IPA dan Pengamatannya Kelas 7 SMP MTs K13 adalah sebagai berikut.
Kompetensi Dasar :
3.1. Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan standar (baku).
4.1. Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur yang sesuai pada diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-benda di sekitar dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku.
Materi Pokok :
Pembelajaran dan penilaian topik Objek IPA dan Pengamatannya memerlukan waktu 15 jam pelajaran atau 6 TM (Tatap Muka) dengan asumsi 6 JP/minggu diorganisasikan menjadi dua kali TM, yaitu masing-masing 3 JP dan 2 JP.
Materi Pokok Objek IPA dan Pengamatannya Kelas 7 SMP MTs K13 adalah sebagai berikut.
  • Penyelidikan IPA
  • Pengukuran
  • Besaran Pokok
  • Besaran Turunan

Ringkasan Materi Objek IPA dan Pengamatannya Kelas 7 SMP MTs K13

A. Pengertian IPA

IPA adalah ilmu yang mempelajari segala sesutu yang berada di sekitar kita baik yang hidup maupun yang mati. Di dalam menemukan konsep-konsep IPA, maka para ilmuwan melakukan kegiatan penyelidikan yang disebut observasi (pengamatan). IPA berkembang melalui proses penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan. Penelitian yang dilakukan ilmuwan harus melalui langkah-langkah yang terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian tersebut dinamakan metode ilmiah.
Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan (dari pemecahan masalah dan mengetahui penyebabnya) secara sistematis sehingga dapat diperoleh simpulan yang dapat dipercaya (valid).
Langkah-langkah Metode Ilmiah
  1. Melakukan observasi awal : mengamati keadaan awal objek penelitian, menganalisis sifat-sifat objek.
  2. Merumuskan masalah : menemukan dan menentukan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian.
  3. Merumuskan hipotesis (dugaan sementara) : membuat rumusan awal (prediksi) terhadap hasil dari permasalahan yang diangkat.
  4. Melakukan eksperimen : melakukan percobaan untuk membuktikan hiptesis, dengan mengendalikan variabel-variabel penelitian.
  5. Melakukan analisis hasil : analisis hasil dikembangkan dari rumusan hipotesis yang telah dibuat, untuk mengetahui apakah hipotesis yang dibuat dapat menjelaskan fenomena permasalahan yang terjadi atau tidak.
  6. Menarik simpulan : setelah hasil dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis, peneliti dapat menarik simpulan yang menjelaskan hubungan-hubungan tersebut dengan singkat dan jelas.

B. Proses Penyelidikan IPA

Proses penyelidikan IPA meliputi tiga tahap, yaitu pengamatan, membuat inferensi, dan mengkomunikasikan.
1. Pengamatan
Pengamatan adalah proses mengumpulkan data dan informasi tentang benda yang sedang diselidiki. Pengamatan dapat dilakukan dengan bantuan indera manusia maupun alat. Misalnya mengamati perubahan warna larutan dapat dilakukan dengan indera penglihatan (mata), atau melakukan pengamatan terhadap bakteri menggunakan bantuan mikroskop.
2. Membuat Inferensi
Membuat inferensi artinya adalah merumuskan penjelasan berdasarkan data dan informasi yang telah dikumpulkan pada saat pengamatan. Penjelasan tersebut digunakan untuk menemukan hubungan antar aspek yang diamati dan membuat hipotesis (dugaan sementara).

3. Mengkomunikasikan
Setelah semua penjelasan dirumuskan dengan baik, langkah berikutnya adalah mengkomunikasikan hasil penyelidikan baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Data-data pendukung yang dapat dikomunikasikan, misalnya tabel, grafik, bagan atau gambar.
C. Objek IPA
Objek yang dipelajari dalam IPA adalah seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola- pola keteraturannya. Objek IPA dapat berupa benda berukuran sangat kecil (mikroskopis), misalnya bakteri, virus, dan atom atau benda yang berukuran sangat besar seperti lautan, bumi, dan tata surya.

D. Bagian-Bagian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikelompokkan menjadi empat bagian sebagai berikut.
1. Fisika
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek mendasar alam, seperti materi, energi, cahaya, gerak panas dan berbagai gejala fisik alam lainnya.
2. Kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai materi dan perubahannya serta interaksi antar materi yang satu dengan materi yang lain.
3. Biologi
Biologi adalah cabang IPA yang mempelajari sistem kehidupan mulai dari ukuran yang kecil sampai dengan lingkungan yang sangat luas.
4. Ilmu Bumi dan Antariksa
Ilmu Bumi dan Antariksa merupakan cabang IPA yang mempelajari tentang asal mula bumi, perkebangan dan keadaannya saat ini, bintang, planet dan berbagai benda langit lainnya.

E. Pengukuran IPA

Pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan mengukur suatu besaran dari objek atau benda. Pengertian pengukuran tersebut menunjukkan bahwa dalam kegiatan mengukur dibutuhkan alat ukur yang sesuai dengan besarannya. Sedangkan mengukur adalah membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang sesuai, misalnya mengukur lebar meja dengan mistar, mengukur kecepatan lari dengan stopwacth, atau mengukur massa benda dengan neraca. Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai dan satuan. Satuan adalah pembanding dalam sebuah pengukuran. Di dalam melakukan kegiatan pengukuran terhadap suatu benda, yang terpenting adalah menggunakan alat ukur yang sesuai dan standar. Syarat pengukuran tersebut harus dipenuhi untuk mendapatkan nilai ukur yang tepat.  Pengukuran yang teliti akan menghasilkan nilai yang akurat. Semakin tinggi tingkat ketelitian sebuah alat ukur, maka nilai pengukuran semakin baik.
Misalnya, ada temanmu melakukan pengukuran panjang meja yang sama, tetapi dengan jengkal masing-masing, hasilnya, sebagai berikut :
a. Panjang Meja = 6 Jengkal Eko
b. Panjang Meja = 5,5 Jengkal Edo
c. Panjang Meja = 7 Jengkal Eni

F. Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Berdasarkan jenis satuanya, maka besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu, terdiri atas tujuh besaran. Berikut ini tujuh besaran pokok besarta satuannya berdasarkan Satuan Internasional (SI).
Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Misalnya : Luas adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang, kecepatan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu. Beberapa contoh besaran turunan yang lain dapat dilihat pada tabel berikut.

G. Satuan Baku dan Tidak Baku

Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati pemakaiannya secara internasional atau disebut juga Sistem Internasional (SI).
Syarat satuan baku adalah berlaku internasional, mudah ditiru, dan tidak berubah. Satuan dalam Sistem Internasional dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem MKS (meter – kilogram – sekon) dan sistem CGS (centimeter – gram – sekon).
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional, hanya digunakan pada wilayah tertentu saja.
Sebelum ditemukannya alat ukur, maka penduduk pada jaman dahulu menggunakan satuan tidak baku untuk pedoman pengukuran. Contoh satuan tidak baku, antara lain hasta, depa, kaki, lengan, dan tumbak.

H. Alat Ukur

Alat ukur digunakan dalam pengukuran sesuai dengan besaran yang akan diukur. Setiap alat ukur memiliki tingkat ketelian yang berbeda-beda, tergantung pada skala yang ada. Semakin kecil skala yang digunakan, maka alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
Penggunaan suatu alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketelitian hasil ukur, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan diukur.
Berikut ini beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Alat Ukur Panjang

1. Mistar
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang biasa digunakan untuk mengukur panjang dan lebar benda.
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya, yaitu 0,5 mm.
dapat dikatan pula bahwa :
a. 1 kilometer (km) = 1.000 meter (m)
b. 1 Sentimeter (cm) = 1/100 meter (m) atau 0,01 m
sebaliknya, diperoleh :
a. 1 m = 1/1.000 km = 0,001 km
b. 1 m = 100 cm
2. Jangka Sorong
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter bola kecil, tebal uang logam, maupun diameter dalam tabung.
Terdapat dua jenis skala pada Jangka sorong, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong dan skala nonius, yaitu skala pada rahang yang dapat digeser. Tingkat ketelitian jangka sorong sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm.
3. Mikrometer Sekrup
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang difungsikan untuk mengukur diameter benda tipis, misalkan plat.
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir).
Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian.
Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm
  • Alat Ukur Massa

1. Neraca O’hauss Tiga Lengan
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Sesuai dengan namanya, neraca O’hauss tiga lengan mempunyai lengan berjumlah tiga dan satu cawan tempat benda. Neraca ini adalah alat ukur massa yang memiliki tingkat ketelitian 0,1 gram.
2. Neraca Digital
Neraca digital merupakan alat ukur massa yang sering ada di dalam laboratorium untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
Neraca digital mempunyai tingkat ketelitian lebih besar daripada neraca O’huss, yaitu 0,01 gram.
3. Neraca Analitis Dua Lengan
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Neraca jenis ini akan banyak terlihat di toko-toko emas, karena digunakan untuk mengukur massa emas. Pada neraca analitis dua lengan, terdapat dua lengan dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang.
Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda/logam yang akan ditimbang, lengan dua untuk meletakkann bobot timbangan. Neraca ini memiliki tingkat ketelitian 0,001 gram.
4. Neraca Pasar
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Neraca pasar sering disebut juga sebagai neraca mekanik meja. Neraca pasar dimanfaatkan oleh para pedagang kelontong untuk menimbang barang dagangan mereka.
Ketelitian neraca pasar sangat rendah, yaitu 50 gram. Anak timbangan pada neraca ini adalah 50 gram, 100 gram (1 ons), 200 gram, 500 gr dan 1 kg. Massa yang terukur sama dengan jumlah massa anak timbangan yang digunakan.
dapat dikatakan pula bahwa selain kilogram (Kg), massa benda juga dinyatakan dalam satuan-satuan lain. misalnya, gram (g), dan miligram (mg) untuk massa - massa yang kecil; ton (t) dan kuintal (kw) untuk massa yang lebih besar.
a. 1 ton = 10 kw = 1.000 kg
b. 1 kg = 1.000 g
c. 1 g = 1.000 mg. 
  • Alat Ukur Waktu

1. Arloji
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Arloji atau jam tangan merupakan alat penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16. Pada saat itu, semua jam tangan dan alat penunjuk waktu lainnya menggunakan mesin penggerak mekanik manual (hand winding). Arloji mempunyai tingkat ketelitian 1 sekon.
untuk peristiwa-peristiwa yang selang terjadinya cukup lama, waktu dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar, misalnya menit, jam, hari, bulan, tahun, dan abad. 
1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 sekon
untuk kejadian - kejadian yang lebih cepat sekali, dapat digunakan satuan milisekon (ms), dan mikrosekon (us).
2. Stopwatch
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Stopwatch merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam sebuah kegiatan, misalnya mengukur kecepatan pelari dan perenang dalam sebuah lomba olahraga. Stopwatch memiliki tingkat ketelitian 0,1 sekon
3. Jam Matahari
Materi Pengukuran Besaran dan Satuan Lengkap dengan Penjelasannya
Jam matahari atau sundial adalah alat yang mengunakan matahari untuk menentukan waktu. Sebelum ada alat ukur waktu yang modern seperti saat ini, orang-orang pada jaman dahulu memanfaatkan jam matahari sebagai penunjuk waktu. Untuk melengkapi pemahaman peserta didik terhadap materi Objek IPA dan Pengamatannya, silakan pelajari soal Objek IPA dan Pengamatannya pada link di bawah ini.
Demikian ringkasan materi objek IPA dan pengamatannya kelas 7 SMP MTs K13. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat.

----------------------------------------------- (UJI KOMPETENSI ) ------------------------------------------

Jawablah Pertanyaan berikut dengan benar dan Jelas !!!
1. Apa yang menjadi objek pengamatan IPA ?
2. Mengapa dunia IPA menggunakan satuan-satuan pengukuran yang baku ?
3. Jelaskan cara mengubah satuan panjang dari satu satuan SI ke satu satuan yang lain !!
4. Lakukanlah pengubahan satuan di bawah ini :
    a. 2.500 mililiter = ..................liter
    b. 4 Kilometer   = ...................centimeter
    c. 2 Kilogram  = .....................miligram
5. pilihlah satuan panjang yang tepat untuk menyatakan hasil pengukuran benda-benda 
    di bawah  ini :
    a. Tebal Kertas
    b. Lebar Ruangan Kelas
    c. Jarak antara dua Kota
    d. Jarak antara Bumi dan Pluto.